Kamis, 27 Oktober 2011

From Start to Beginning

Yap, tidak terasa tiga tahun sudah kita berseragam di sekumpulan bangunan yang dipenuhi debu dan lumut ini...*eh.. maksudnya dipenuhi impian dan harapan *auwwagh....  Tiga tahun sudah kita berkuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, sebagai seorang mahasiswa (*ya iyalah).... dan inilah cerita kita dari perkenalan hingga perpisahan.. atau kita lebih suka menyebutnya pergantian masa..

Tulisan ini didedikasikan untuk lulusan STAN tahun 2011, khususnya spesialisasi pajak


Check In
Tahun 2008, awal kita memasuki kampus yang terkenal keren ini,,,
Siapa sih yang gak mau masuk ke kampus ini: kuliah gratis lulus langsung kerja! udah gitu kuliahnya juga gak susah-susah amat, yang penting lulus ujian aja..

Hanya ada dua jalan memasuki kampus ini yaitu lewat pintu depan bintaro atau pintu belakang ceger.. (sebenarnya ada lagi jalan istimewa lewat kalimongso atau sarmili) <-- gak penting. Akan tetapi, hanya ada satu jalan untuk menjadi mahasiswa kampus ini.. lulus USM STAN! Biasanya hanya ada dua tipe orang yang bisa lulus ujian, orang yang benar-benar cerdas atau orang yang beruntung.. hayoo masuk tipe yg mana?

Dimulai dari dinamika 2008, kita mulai diperkenalkan dengan kampus ini dengan segala kekuranglebihannya.. mulai dari bangunan yang hampir layak pakai, fasilitas yang hampir tersedia, hingga kambing-kambing yang bertebaran menjelajah kampus dengan riang gembira dan wajah tanpa dosa serta tak takut masuk neraka. Bahkan, konon katanya dahulu kala kambing-kambing ini sering masuk ke ruang kuliah untuk berbagi ilmu dengan para mahasiswa atau sekedar numpang lewat sambil sekedar buang hajat.

Kampus ini memang terlihat mengerikan sebelumnya, bahkan banyak orang yang tak sadar kalau ini adalah sebuah kampus karena dari depan kelihatannya memang lebih mirip parkiran kopaja.. dan kalau kita masuk ke dalam terlihat banyak gedung yang sudah seperti gudang pembuangan mayat..
Tapi sekarang udah keren kok.. udah ada air mancurnya, gedung2nya juga baru (meskipun bocor), ada bendungan, ada lap. tenis juga (yang tidak boleh digunakan tenis), ada jg proyek yg gak selesai-selesai dan lain lain.. pokoknya keren lah (kelihatannya)

Critic:
Dinamika atau kalau di tempat lain disebut 'ospek', sayangnya juga mengajarkan hal buruk pada mahasiswa bahwa manusia menjadi tak bersalah ketika berkuasa. Tercermin dari peraturan pertama yang selalu didengungkannya.. "Poin 1: Panitia tidak pernah salah" dan aturan pendukungnya "Jika terjadi kesalahan oleh panitia, maka kembali ke poin 1"


Daily Routine

Tipe 1: Super Pemalas

07.59 Bangun tidur (kalau ada kuliah)
08.00 Nyampe ruang kuliah sambil ngos-ngosan (jelas belum mandi dong)
08.01 Dosen datang, mahasiswa kembali tidur..
11.00 Sarapan, kuliah lagi klo ada jadwal, klo gak ada balik kosan tidur
14.00 Tidur siang (di kosan atau ruang kuliah)
17.00 Bangun tidur siang
19.00 Makan sore, nonton tipi, internetan sampai pagi
Tipe 2: Over Rilex

07.59 Belum bangun
07.59.59 Bangun tidur
08.30 Nyampe ruang kuliah dengan santainya (udah mandi dong!)
10.30 Balik kosan tidur lagi
11.00 Kuliah lagi klo ada jadwal (klo bangun juga), sarapan klo sempet
selanjutnya idem aja ama atas
Tipe 3: Mahasiswa Tauladan (status: super rare)

05.00 Bangun pagi, sarapan, belajar pagi, mandi
07.30 Berangkat ke kampus
07.45 Nyampe ruang kuliah dengan senyum dan wajah berseri-seri.. (padahal masih kosong..)
08.00 (selama kuliah) Mendengarkan, mencatat, serta berbicara sendiri dengan dosen.. seakan-akan dunia ini hanya milik berdua..
.
. (pokoknya gitu lah.. makan, kuliah, bergaul dan hidup sewajarnya)
.
19.00 Mengerjakan tugas
20.00 Selesai mengerjakan, segera di-upload atau difotokopi demi teman-teman tercinta.. (sungguh perngorbanan yang luar biasa..)
21.00 Minum susu, bobo


Ujian
Ini adalah satu-satunya hal yang agak penting di kampus ini karena ini adalah penentu masa depan kita. Disinilah baru kita merasakan menjadi mahasiswa setelah sepertinya liburan berbulan-bulan. Ujian menjadi momok tersendiri karena ini merupakan salah satu cara atau peluang bagi dosen untuk mengeluarkan kata sakral.. kata yang terdengar seperti nama dari nada pertama tangga nada diatonik yang dieja... meskipun akhirnya ujian menjadi semakin asyik seiring bertambahnya kekompakan para mahasiswa dalam berbagi kebersamaan.. #eh maksudnya berbagi kisi-kisi. (indahnya kebersamaan)

Ada tiga sistem belajar yang dilakukan mahasiswa saat ujian..
1. One day service
Mahasiswa jenis ini terlihat santai pada hari-hari menjelang ujian, bersikap normal, dan tampak tak ada beban. Namun, perlu diketahui mahasiswa ini sudah menyiapkan segala macam bahan serta kebutuhan untuk belajar termasuk kisi-kisi dan persediaan makan dan minum selama belajar.
Belajar dimulai sehabis makan sore sambil sekedar nonton tipi atau internetan. Setelah tengah malam, mahasiswa ini baru tersadar ternyata bahannya teramat sangat banyak sehingga memutuskan untuk minum kopi dan bertekad tidak tidur demi mengejar bab yang belum terbaca.
Subuh, mahasiswa ini memutuskan untuk istirahat sebentar sambil beribadah.. dan seperti yang kita duga ..ketiduran..
5 menit sebelum ujian, teman-teman kosan yang sudah bersiap berangkat tiba-tiba teringat seperti ada yang kurang.. akhirnya balik ke kosan dan mendapati temannya masih tertidur pulas.. dibangunkanlah segera mahasiswa itu.. bangun dan mandi dengan kecepatan super sambil berteriak-teriak "belum selesai belajar! AAaa...!!!

Sampai ruang ujian ngos-ngosan.. soal dibagikan.. mengerjakan layaknya orang normal.. kembali ketiduran..



2. Kisi-kisi hunter
Mahasiswa ini terlihat santai dalam beraktivitas, tapi semua berubah ketika berjalan melewati tempat potokopian.. (bukan ketika negara api menyerang ya!) Langsung saja mahasiswa ini berkata pada tukang potokopi, "satu lagi ya bang!" (tak peduli yang lagi potokopi adek tingkat atau temannya yang beda jurusan). Mahasiswa jenis ini memiliki bahan terlengkap meski tidak tahu bahan apa saja sebenarnya yang ia miliki bahkan terkadang sampai dobel berapa banyak pun mahasiswa ini tak sadar.
Malam sebelum ujian, tentunya mahasiswa jenis ini hanya dapat ditemukan di dunia maya atau tempat potokopian.. Setelah merasa agak cukup dan terkumpul bahan yang menumpuk begitu banyak akhirnya beristirahatlah dengan damai mahasiswa ini tanpa menyentuh sedikitpun kisi-kisi yang telah didapat.

3. Mahasiswa yang "tak belajar"
Ini jenis mahasiswa yang sudah mempersiapkan secara matang seminggu atau berbulan-bulan sebelum ujian, bahkan sebelum kuliah dimulai.. Mahasiswa ini akan berpura-pura mengatakan "wah, kita belum belajar buat ujian, gimana ya?" dengan wajah yang pura-pura bingung.

Selama malam ujian mahasiswa ini biasanya akan sangat aktif dalam situs-situs jejaring politik sambil menyebar status-status galau.. Lalu berpura-pura online semalaman padahal sudah tertidur pulas dan sejenak bangun untuk update status lagi..
Siangnya, setelah ujian kembali berkoar-koar "kok soalnya susah banget ya, ga bisa nih kita" ..begitu seterusnya...

[Kisah-kisah lain tentang ujian bisa disimak di Sensasi Ujian di STAN]

3 Tahun 
Tahun pertama, awalnya masih sangat takut dengan peraturan-peraturan di kampus ini apalagi peraturan konyol 'menginjak rumput = DO' dan sayangnya kita mempercayai itu.. Masa-masa awal memang selalu menjadi masa yang canggung, tapi itu tak bertahan lama karena perasaan senasib sepenanggungan malah membuat kita semakin akrab.. dan tak lama kemudian banyak tumbuhlah hubungan-hubungan tak normal di kampus ini..

Mungkin yang paling diingat dari tahun pertama ini, antara lain masih adanya lapangan Stantiago Berdebu yang dulu sering digunakan untuk pertandingan seperti liga antar spes dan liga antar daerah yang selalu ramai dipenuhi jutaan penonton dari berbagai daerah di belahan bumi ini.  Tapi sayangnya lapangan itu kini sudah tiada dengan adanya mega proyek pembangunan stadion atau apalah itu.. Oh ya, pada tahun ini gedung G masih digunakan untuk kegiatan futsal dan basket yang juga selalu ramai penonton, tapi sekarang gedung ini sudah berubah fungsi menjadi Gedung tidak serbaguna. Yap, memang banyak kemeriahan2 di tahun ini yang sudah tak bisa dirasakan di tahun-tahun berikutnya...

Pada tahun ini pula kita bersedih karena kehilangan banyak teman yang di-DO.. -- rekor tertinggi dari spes. pajak yg kehilangan 2 kelas dari total 15 kelas -- (bukan karena alasan nginjek rumput lho!)

Pesan dan kesan dari mahasiswa: Ujian di ruang bioskop itu tdk enak, apalagi yang ac-nya rusak pas ujian principle pula di siang hari sambil nahan buang air besar! udah gitu ngerjain neracanya nggak balance pula..

Tahun kedua, mulai agak banyak tugas, mulai banyak yang cari pacar (co-ce ataupun co-co), dan semakin banyak pula jomblo yang pura2 bahagia..(termasuk yg punya blog... #eh #kode). Kuliah diawali dengan riang gembira karena kuliah terganggu dengan proyek pembangunan gedung yang gagal. Kuliah cuma 3 kali seminggu dengan jadwal yang tak jelas dan terkadang ada yang kuliah malam... Namun kebahagiaan kemudian berubah jadi penderitaan, karena setelah uts, kuliah dipadatkan menjadi hanya 6 minggu.. belum lagi klo ada rapel.. bahkan ada yg pernah bilang merasakan kuliah 15 sks dalam satu hari.. wtf!!

Pada tahun ini hubungan timbal balik antar kelas semakin kuat, ujian bukanlah masalah karena semakin banyak kisi-kisi yang tersebar.. yang juga berarti semakin banyak kisi-kis hoax yang beredar.

Pesan dan kesan dari CS: Klo buang air di gedung I atau gedung J jangan sampai lantainya basah ya..!#@!$%&*? 

Tahun ketiga, hanya bisa digambarkan dengan 1 kalimat "Angkatan pajak lulusan 2011 adalah angkatan terkompak yang pernah ada". Bukan bermaksud angkatan lain gak kompak ya.. hhe..
Dikatakan seperti itu karena pada tahun terakhir ini banyak terjadi konflik internal pada angkatan ini... Mulai dari PKL, SPT Tahunan, hingga Wisuda juga permasalahan-permasalahan sepele yang berawal dari posting atau komen di grup.. Namun, nyatanya semua itu malah membuat angkatan pajak ini semakin kompak..

Pesan dan kesan dari dosen: Bersedia di tempatkan di mana saja... <no comment> _______

Pintu Keluar
Setelah sepertinya kuliah 3 tahun, melewati ujian tengah maupun akhir semester, laporan PKL, dan ujian kompre yang membuat kita kurang tidur..
Setelah berhasil menaklukkan dosen-dosen killer, tugas-tugas yang tak masuk akal, kuis-kuis dadakan, serta makul-makul yang katanya penting..
Setelah beberapa kali bolos, telat, ataupun ketiduran di kelas..
Setelah beberapa kali KTM disita...
Setelah antre dari subuh atau dari tengah malam demi tiket 2 pendamping..
Setelah beberapa kali pengumuman IP yang mendebarkan..
Setelah menunggu uang rapel yang selalu telat.. dan tentu saja uang PKL yang telat banget...
Setelah ribuan lembar fotokopi yang secara tdk langsung menghamburkan uang kita serta berGiga-Gigabyte softcopy yang membawa banyak virus dan akhirnya kita sadar ternyata hampir tidak ada yg sempat terbaca..
Setelah seringnya menganggur di kosan...
Setelah beberapa kali ngutang di warung..
Setelah beberapa kali kehabisan celana dalam gara-gara lupa nyuci..
Setelah.. (semakin ngaco.. tambahin ndiri deh klo maw)

Setelah yudisium dan wisuda.. dan melewati 3 tahun yang menakjubkan..
Akhirnya kita telah menjadi.. lulusan paling spesial

Dan disinilah kisah kita berganti menjadi lembar cerita baru..

Semoga ini menjadi cerita tersendiri bagi angkatan kita dan menjadi pembelajaran bagi angkatan berikutnya..
ngutip dari postingan lama: when a story passed it doesn't mean that the story has ended, it just something that we call memories..

Don't walk behind me, I may not lead. Don't walk in front of me, I may not follow. Just walk beside me, and be my friend..

Spoiler for nostalgia:

Spoiler for nostalgia:



Rabu, 20 Juli 2011

Pengalaman PKL di KPP Pratama Surakarta

Lama juga saya menelantarkan blog ini, sudah sekitar satu bulan lebih saya tidak membuat postingan baru. Memang dari sebulan kemarin saya sibuk menjalankan praktik kerja lapangan di KPP Pratama Surakarta selama 4 minggu. Saat ini seharusnya saya masih sibuk dengan laporan PKL, tapi apa daya semakin saya buntu memikirkan setiap kata dalam laporan entah kenapa saya juga ingin membuntukan kata dalam postingan saya kali ini.. halah...

Sebelumnya, saya ingin mendedikasikan tulisan ini untuk semua pejuang PKL D3 pajak STAN yang saat ini juga masih berjuang dengan laporannya masing2.

Awal cerita, setelah pertikaian panjang memperebutkan daerah PKL akhirnya tibalah saat untuk memulai perjuangan menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan dan misteri.



Persiapan pertama dan yang paling berat untuk dilakukan ialah mengubah jam tidur. Target saya ialah mengubah dari 02.30-10.30 menjadi 22.00-06.00 karena jam kantor dimulai pukul 07.30 dan berakhir 17.00 yg berarti tidak ada tidur siang (pada teorinya). Jam tidur saya sudah agak berubah tetapi memang tidak bisa disangkal jam tidur terbaik ialah pada siang hari...

Oh ya, sebelumnya saya beritahukan dahulu bahwa konon kami diberangkatkan dalam jumlah 10 makhluk (yang entah pada kenyataannya tinggal beberapa saja)... Kesemuanya itu ditempatkan ke dalam dunia dan takdirnya masing2 dalam seksi yang berbeda.

Baiklah.. baiklah.., saya akan menceritakan satu persatu tugas dari masing2 seksi di kantor kami. Kebetulan saya ditempatkan di seksi PDI (Pengolahan Data dan Informasi) bersama satu makhluk lainnya, tugasnya tidak terlalu rumit hanya mengetik ulang SPT yang berupa hardcopy ke dalam sistem informasi DJP. Disini tidak terlalu ramai tapi tidak terlalu sepi juga alias sedang-sedang saja. Hal yang saya petik di seksi ini antara lain, semangka, melon, rujak, roti, keripik... Ini memang seksi yang berlimpah makanan... karena tugas yang selesai dengan cepat, saya jadi bisa berkeliaran mengunjungi seksi2 yg lain.

Berlanjut ke seksi berikutnya, satu ruangan dengan seksi PDI ada seksi pelayanan yang dihuni dua makhluk lainnya. Ini adalah seksi yang paling ramai, dipenuhi anak magang baik dari universitas maupun SMA. Ini adalah seksi tiada akhir, selain diperlukan keterampilan dasar seperti menstaples dan menempel barcode para pekerja juga harus punya stamina tinggi untuk menghadapi jutaan lembar dokumen. wow.... Seksi ini mempunyai riwayat pekerjaan terpanjang dan menjadi kisah yang tak berujung, mulai dari penerimaan dokumen hingga pengirimannya.

Di bagian paling depan kantor (frontliner), ada TPT (tempat pelayanan terpadu) yang masih bagian dari seksi pelayanan. Disini terdapat tempat untuk penyampaian SPT oleh wajib pajak beserta masalah2nya juga terdapat tempat untuk pengurusan masalah NPWP. Saya juga sempat beberapa kali berada disini untuk membantu melayani WP, atau sekedar memandangi mbak retno di bagian TPT.

Oh ya, perlu saya beritahukan bahwa seluruh pelayanan termasuk pembuatan NPWP tidaklah dikenakan biaya jika terjadi praktek pungli (nyemplung di kali) harap dilaporkan ke RT setempat karena siapa tahu itu nenek tetangga Anda yang kepleset saat buang air besar di kali... (lhoh?)


Lanjut, masih satu ruangan dengan saya, ada seksi ekstensifikasi perpajakan. Disini kebanyakan berhubungan dengan PBB (pajak bumi dan bangunan) yang saya kurang begitu tahu, biar anak Penilai saja yang mengurusi...

Lanjut ke ruang berikutnya ada subbagian umum yang mengurusi kepegawaian (titik)

Seksi berikutnya adalah seksi pemeriksaan dan seksi penagihan yang tidak terlalu ramai. Di seksi penagihan dua orang teman saya berurusan dengan berkas2 setebal sekilan tangan orang dewasa yang bisa diperkirakan beratnya mencapai beberapa kg. Saya rasa dengan bekerja disana selama 1 tahun, otot2 tangan Anda akan mulai kekar.


Lanjut ke seberang ada ruangan seksi waskon (pengawasan dan konsultasi) I sampai IV yg terlihat sangat lengang.... (krik.. krik.. krik..)


Selain mengunjungi berbagai seksi dan mencoba berbagai pekerjaan, biasanya saya juga mengunjungi tempat2 lain seperti kantin atau ruang karaoke untuk melakukan survei ruangan. Namun, semuanya juga harus diimbangi dengan pekerjaan yang diselesaikan dengan baik. Banyak hal yang bisa didapatkan dan sebenarnya tersirat dalam setiap pekerjaan di kantor. Misalnya, kita bisa belajar mengetik di seksi PDI, belajar ketrampilan dasar di pelayanan, atau fitness di penagihan. Namun, disamping itu semua kami juga belajar kebersamaan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.


Cerita di atas gambaran kecil kegiatan kami ketika di kantor, bukan gambaran penuh atas semua pekerjaan kantor. Bila ada kalimat yang dirasa mencemarkan nama seseorang atau suatu instansi bukanlah kesengajaan penulis.


Spoiler for pekael:

poto bareng kasubbag umum



makan2 oleh kasie pdi yg merangkap pjs. kasie pelayanan

Tidak lupa, Saya mengucapkan terima kasih kepada teman2 se-pekael aphe, ma2d, deski, suryo, aji, titis, brian, cakra, dan toni juga kepada teman pekael uns di seksi pelayanan siti, tri, asa, dan bakti. Saya juga mengucapkan selamat kepada mas2 dan mbak2 magang s1 uns maupun d3 stan di seksi pelayanan yg baru2 ini telah resmi ditempatkan. good luck for u all..

quote of the post:
Kesuksesan adalah ukuran kebahagiaan yg dinilai orang lain, Kepuasan adalah ukuran kebahagiaan yg dinilai oleh diri sendiri


Fizer0

Rabu, 15 Juni 2011

Ujung Genteng: Bukan Sekedar Cerita di Atas Atap




Seharusnya cerita ini mau saya tulis kurang lebih 2 minggu yang lalu. Namun, karena kesibukan yang tak kunjung henti dan susahnya membagi jadwal makan, tidur, dan nonton tipi yang silih berganti, baru kali ini saya bisa menulisnya.

Alkisah, ada sekelompok manusia (dan beberapa monyet) yang kebetulan hidup bersama dalam sebuah ikatan politis yang terbentuk atas kuasa orang-orang jahil yang membuat daftar absensi orang2 stres berjudul kelas 3C. Sebuah kumpulan dari mahasiswa/i tingkat akhir dari spesialisasi pajak sebuah perguruan tinggi tersohor di Indonesia (baca: STAN) yang terdiri dari orang2 sok keren dan sok gaul yang mencoba mengeksiskan dirinya masing2.

Kembali pada cerita, beberapa minggu yang lalu saya bersama teman-teman saya berwisata ke tempat yang luar biasa. Sebuah tempat yang masih alami dan memiliki pemandangan yang indah. Baiklah, langsung saja kita mulai ceritanya, tolong disimak baik-baik.



Cerita dimulai dari jadwal keberangkatan yang berganti haluan tak menentu arah demi menyesuaikan jadwal dari tiap-tiap individu yang memiliki bahtera kehidupannya masing-masing. Namun, akhirnya disepakatilah sebuah waktu yang dirasa cocok demi terjaganya kekompakan, dengan harapan setiap anggota kelas dapat ikut. Namun, tentunya itu adalah hal yang tidak mungkin, tetap saja ada beberapa orang yang gagal mengikuti acara ini dengan idenya masing-masing. Saya menghargai tiap keputusan itu, tapi saya lebih salut pada beberapa yang punya alasan cukup kuat untuk tidak ikut, tetapi malah merelakan dirinya untuk ikut acara ini demi sebuah kebersamaan yang tak ternilai harganya.

Akhirnya dengan massa seadanya kami pun berangkat menuju Ujung Genteng dengan menggunakan kendaraan mewah yang mampu menampung kurang lebih 30 makhluk hidup, yang dilengkapi dengan fasilitas hembusan angin jendela yang tentunya menambah sejuk suasana di dalamnya. Kendaraan ini dikemudikan oleh seorang sopir profesional yang mampu melaju di kegelapan malam dengan kecepatan di atas rata walau di atas jalan yang sempit dan curam.

Seharusnya pagi harinya kami akan langsung menuju ke Curug Cikaso, tetapi karena kencangnya laju kendaraan yang tak bisa ditoleransi kami pun malah langsung nyasar di penginapan. Apa boleh buat, pagi harinya kami hanya bermain-main di pantai karang dan mengikuti permainan-permainan bodoh yang menambah semangat kami untuk tidur siang (setelah semalam tak tidur karena laju bus yang membuat kami terguncyang..!!)

Sore harinya, barulah kami terbangun untuk memulai sebuah perjalanan panjang menuju penangkaran penyu yang kira2 berjarak 2 km meskipun dalam penunjuk jalan cuma ditulis 100 m. Mungkin ada benarnya juga, karena kebersamaan kami perjalanan jauh itu pun terasa seperti 100 m doang... halah


Kami pun menyusuri pinggiran pantai yang masih indah dan bersih menuju ke tempat penangkaran. Sesampainya di tujuan, kami diberi kesempatan untuk melepas penyu ke laut. Setiap orang dari kami memegang satu2 lalu dilepaskan serentak layaknya sebuah lomba balap lari penyu...

Spoiler for Pantai:


Matahari terbenam hari mulai malam... kami bergegas untuk kembali ke penginapan. Kali ini kami kembali dengan menyusuri jalan setapak hanya dengan penerangan lampu senter. Sesampainya di penginapan diadakanlah acara api unggun yang semakin menambah erat kebersamaan ini. Malam pun semakin larut, sudah saatnya kami beristirahat sembari mendengarkan dengkuran2 merdu yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman.

Keesokan paginya saya baru mulai menyadari nikmatnya tempat tidur di penginapan ini. Sayangnya, kami harus bergegas bangun untuk sejenak berolahraga.


Siangnya kami meninggalkan penginapan bersama pemiliknya yang telah ramah dan memberikan banyak bantuan kepada kami. Kami pun langsung menuju ke Curug Cikaso masih menggunakan kendaraan mewah yang sama.

Tak disangka ternyata curug ini memilki pemandangan yang luar biasa. Sayang, kamera saya tidak sempat merekamnya karena kehabisan baterai. Akhirnya kami pun berbasah-basahan setelah seharian tidak mandi meski saya cuma mlipir-mlipir di pinggiran karena tak mau lagi kesombongan saya untuk berenang (padahal gak bisa renang sama sekali) kembali hampir menenggelamkan saya seperti di Green Canyon tahun kemarin. Meski begitu, saya begitu menikmatinya karena saya terlalu terpana untuk terus memandangi keajaiban alam yang ada di depan mata saya.

Spoiler for Curug Cikaso:

image: http://sukabumionline.net


Hari pun semakin sore, sudah saatnya kami pulang dan kembali ke kehidupan normal. Akhirnya, kami pun sampai kembali di kampus tercinta pukul setengah 2 malam. Namun, saya tidak sempat beristirahat karena paginya sehabis subuh saya harus balik ke Solo.

Berat rasanya meninggalkan kebersamaan ini karena mungkin ini kali terakhir kami bisa berkumpul dan bermain bersama sebelum nantinya kami ditempatkan. Sungguh momen yang tak akan saya lupakan. I'll be missing us, all the memories.


When a story passed, it doesn't mean that the story has ended
It just something that we call... memories


Spoiler for poto2:
1oo m(?)


perjalanan...


perjuangan para penyu menuju laut


kebersamaan..


Spoiler for Bonus:
Spoiler for Jangan dibuka:


Fizer0

 

Selamat Datang

Selamat datang di dunia saya, tinggalkanlah jejak dengan memberi komen.. Selengkapnya tentang saya

Sehelai Kertas..

Jangan berharap terlalu banyak dari secarik visualisasi dari sebuah memori di bawah ini. Ini hanyalah sebuah tulisan seadanya dari sebuah pemikiran yang sederhana. Ini hanyalah sebuah relaksasi dari kehidupan sewajarnya. Ini hanyalah sebuah cerita dari dunia yang tak jauh berbeda.

Navigasi

Social Stuff

Info Top