Senin, 28 Maret 2011

My Writings My Thoughts


Judul di atas memang sama dengan judul yang ada halaman depan blog ini. Judul yang sudah melekat pada template blog saya sekian lama. Dulunya sih, tidak saya utak-atik karena saya emang belum bisa ngutak-atik template,, hhe.. Sekarang, setelah agak mudeng, sayang rasanya untuk membuangnya. Special Thanks untuk penyedia template yg saya sudah lupa ambil darimana...

Sekarang tulisan tersebut malah menjadi inspirasi bagi saya untuk menulis. Ya, tulisanku adalah apa yang ada di benakku bukan hasil jiplakan pemikiran orang lain. Saya rasa itulah maksud yang dapat saya tangkap dari si pembuat template ini. Tak peduli bagaimana tanggapan orang tentang pemikiranku, aku adalah diriku sendiri. Kalau Anda sering membaca tulisanku pasti Anda tahu kalau itu adalah tulisanku.

Salah satu ciri khas dari tulisanku tercermin dari quote yang berjalan di atas postinganku. Petikan yang diambil dari salah satu orang paling pintar dunia, Albert Einstein. Petikan ini mengajak kita untuk berpikir dan berpendapat bukan hanya mendengar dari orang lain atau sekedar membaca. Otak kita sebenarnya punya jawaban dari semua pertanyaan yang ada di dunia, hanya saja kita belum menembusnya, kita tinggal menunggu sebuah kejadian untuk membuat dinding logika kita roboh.

Jika Anda sering membaca tulisanku, terutama yang berlabel opini, saya tidak pernah mengambil kesimpulan yang jelas atas pendapatku sendiri melainkan mengakomodasi seluruh pendapat yang ada dilihat dari banyak sisi. Mungkin orang akan bingung akan maksud dari tulisanku dan bisa menafsirkan banyak hal. Inti sebenarnya dari tulisanku adalah membuat bingung pembacanya... Ya, itulah opini saya, saya memang tidak pernah melihat sesuatu hanya dari satu sisi. Nilai positifnya adalah saya akan bisa melihat banyak hal, negatifnya tentu saya tidak pernah bisa mengambil kesimpulan/ keputusan.

Jika Anda tidak siap jangan pernah berpikir seperti saya, karena orang yang berpikir seperti saya tidak akan pernah bisa jadi pemimpin. Karena menurut saya tidak ada keputusan yang benar-benar baik atau sama sekali salah, saya tidak mudah mengambil keputusan dan cenderung plin-plan. Seorang pemimpin harusnya siap mengambil keputusan entah akan dianggap salah atau benar oleh orang lain.

Namun, jika Anda ingin berpikir seperti saya jangan melihat semuanya dari hitam atau putih, tapi lihatlah sebagai abu-abu... (seperti dalam postingan saya Black or White.. hhe...)

Saya rasa cukup sekian postingan saya kali ini, semoga Anda semakin setia membaca tulisan saya..Photobucket

Oh iya, saya kelupaan, dalam postingan ini saya juga akan memperkenalkan tanda tangan terbaru dari saya... hhe.. (sekali-kali narsis)

Fizer0

Sabtu, 19 Maret 2011

Antasari: Keadilan Bukanlah Sebatas Formal




Untuk kali kedua Kick Andy mengangkat topik Antasari Azhar. Jika yang pertama tentang kiprahnya saat menjabat Ketua Komisi Pemperantasan Korupsi dalam memberantas “tikus-tikus” yang menggerogoti keuangan negara, kali ini kami akan mewancarai mantan Ketua KPK ini di dalam Lembaga Pemasyarakatan kelas I, Tangerang, Banten. - K!ck Andy


Menarik memang mendengar wawancara dari orang-orang yang ada di acara ini. Tentunya sangat menarik pula mendengar kisah dari orang yang sempat menjadi "pahlawan" yang kini diasingkan di negeri ini. Untuk itu, saya ingin sedikit membahas mengenai sosok yang banyak menjadi perhatian beberapa waktu yang lalu.

Bagaimanapun kita harus mengakui bahwa Antasari memang salah satu orang paling berjasa di Indonesia dalam pemberantasan korupsi. Sudah banyak kasus yang pernah ditanganinya yang sempat membuat geram beberapa petinggi negeri ini. Bahkan, para penguasa kita pun sempat merasa khawatir sehingga ingin membatasi jangkauan tangan KPK.

Tak heran memang kalau banyak yang membenci sosok ini dan tentu saja berusaha menyingkirkannya. Terlepas dari benar tidaknya tuduhan yang menimpanya, kita bisa menyimpulkan bahwa benar Antasari telah dijebak. Entah dijebak dengan sebuah pemfitnahan atas namanya ataukah dijebak untuk melakukan apa yang telah dituduhkan. Yang bisa berarti Antasari memang bersalah ataukah hanya dipersalahkan. Yang jelas ia telah dijebak atau mungkin terjebak.

“Saya tidak merasa didzalimi, tetapi saya sudah didzalimi!” -Antasari Azhar


Mungkin yang perlu ditanyakan bukanlah benar tidaknya tuduhan itu, tetapi kenapa sepertinya semua tuduhan dipaksakan mengarah kepadanya. Kita sendiri tahu, beliau memang terlalu banyak membuat "dosa" dengan menjebloskan beberapa tahanan kelas kakap. Misalnya, Jaksa Urip Tri Gunawan yang ditangkap petugas KPK ketika sedang menerima suap yang konon membuat Jaksa Agung kala itu Hendarman Soepandji marah besar kepada Antasari Azhar karena dinilai tidak solider kepada korp kejaksaan. Belum lagi, “ulahnya” yang menjadikan Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aulia Pohan yang notabene besan presiden SBY itu sebagai tersangka dan harus masuk penjara. Serta ulah KPK dalam penyadapan pejabat tinggi Kepolisian yang menyebabkan adanya aturan baru tentang upah pungut.

Semua "dosa" itu sudah cukup untuk menempatkannya di level terendah. Mendekamnya Antasari ke dalam sel itu memang merupakan suatu keharusan akibat “dosa-dosa” Antasari Azhar yang mengakibatkan “orang kuat” di negeri ini tidak suka. Akan tetapi, itulah kenyataannya para penguasa kita tidak mau lagi diusik ketentramannya dan pasti akan menghalalkan banyak cara untuk mempertahankan ketentramannya itu.

Proses keadilan memang perlu dibenahi dari belakang. Setidaknya itulah salah satu "penyesalannya" kini. Banyak orang yang harusnya berada dalam bui tetapi masih berkeliaran, begitu sebaliknya orang yang seharusnya di luar malah tertahan di dalam.

Kita memang tidak bisa mengharapkan keadilan formal, karena keadilan formal itu sangat semu. Keadilan yang sesungguhnya adalah pertanggungjawaban kita terhadap Tuhan dan manusia lainnya, dalam hal ini masyarakat. Saya rasa bukanlah pengadilan yang mampu menilai keadilan tetapi Tuhan dan kita sendiri.

Saat ini beliau sedang mempersiapkan Memori PK-nya, kita tunggu saja pengajuannya. Kalau gagal, sepertinya beliau harus mulai menata lagi hatinya untuk bertahan dalam ruang kecil berjeruji.

"Saya belum berpikir masalah grasi, karena sama saja saya mengakui perbuatan terlebih dahulu lalu meminta pengampunan" ujar Antasari.


reference: http://kickandy.com/theshow/1/1/2048/read/ANTASARI-BICARA-DARI-BALIK-PENJARA

Rabu, 16 Maret 2011

Sebuah Cangkir

Mengapa kita tak belajar dari sebuah cangkir..
Sebuah cangkir yang mampu menampung sejuta tetes air untuk membasahi kerongkongan kita..
Sebuah cangkir yang tak mengeluh akan terik air yang mendidih..
atau dinginnya air yang membeku
Sebuah cangkir yang mampu menghangatkan suasana malam
Sebuah cangkir yang mengecup kita tiap pagi
Sebuah cangkir yang selalu bersalaman dengan kita
Sebuah cangkir cantik yang merelakan tubuhnya untuk melayani dahaga
Sebuah cangkir yang rela dibuang sia-sia ketika tak lagi cantik
Sebuah cangkir yang akan kita pecahkan untuk mendapatkan cangkir lain yang lebih cantik...

Apakah kita memang tak pernah bisa menghargai sesuatu yang berharga?

Rabu, 02 Maret 2011

Vote for Nurdin (?)

Beberapa hari ini, kita disuguhi drama menarik dari persepakbolaan kita. Akarnya adalah "kesetiaan" Nurdin dalam PSSI. Ketika semua orang menyuruh untuk mundur, beliau malah mempertahankan "kesetiaan"-nya itu. Beliau bilang kalau demo yang ditampilkan media itu tidak imbang, sesungguhnya banyak pula yang demo mendukung beliau.

Untuk itu saya ingin membuktikannya. Sederhana saja, silahkan isi polling dengan pertanyaan sangat sederhana berikut. Untuk mengetahui kevalidannya, silahkan untuk memposting juga alasan Anda pada kolom komentar di bawah.



Semoga ini merepresentasikan opini masyarakat Indonesia...

 

Selamat Datang

Selamat datang di dunia saya, tinggalkanlah jejak dengan memberi komen.. Selengkapnya tentang saya

Sehelai Kertas..

Jangan berharap terlalu banyak dari secarik visualisasi dari sebuah memori di bawah ini. Ini hanyalah sebuah tulisan seadanya dari sebuah pemikiran yang sederhana. Ini hanyalah sebuah relaksasi dari kehidupan sewajarnya. Ini hanyalah sebuah cerita dari dunia yang tak jauh berbeda.

Navigasi

Social Stuff

Info Top