Sabtu, 19 Februari 2011

Sensasi Ujian di STAN

Sebenarnya beberapa minggu ini saya pengen vakum dulu karena sedang dalam masa ujian akhir semester. Namun, apa daya tangan saya malah bermain sendiri di dasbor blog saya. Terkadang memang ide menulis muncul begitu saja di saat sebenarnya tidak ingin menulis. Begitu sebaliknya, terkadang di saat hasrat untuk menulis menggebu-gebu malah tidak ada ide yang tersisa di labirin saya. (halah,,, cukup sudah basa-basinya..)

Kali ini saya akan bercerita mengenai keunikan-keunikan ujian di kampus saya. Saya akan coba menceritakan dari persiapan ujian hingga pengumuman hasilnya.

Sensasi Pertama: DO
Berbeda dengan kampus lain, kampus saya berteman akrab dengan kata yang satu itu. Untuk bisa lanjut ke semester berikutnya ada batas minimal IP atau IPK yang harus dicapai, kalau tidak, ya DO. Kata ini menjadi ancaman yang menarik bagi para dosen, sekre, beserta antek-anteknya. Sedikit-sedikit DO, nilai jelek DO, absen kurang DO, melanggar peraturan DO, nyontek DO, nginjek rumput DO, protes DO, pipis tidak disentor DO...

Kata ini menjadi semakin populer di kala ujian, karena itu adalah pertaruhan kami kalau gagal dalam ujian. Oleh karena itu, baru disini juga saya merasakan yang namanya belajar di saat ujian, karena biasanya pada saat ujian di SD-SMA saya memang paling malas melakukan kegiatan itu. Selain karena membosankan, saya memang tidak terlalu peduli dengan nilai saya, saya cuma pengen mengerti suatu pelajaran kalau memang itu menarik (sayangnya tidak banyak pelajaran yang menurut saya menarik).



Ketika menghadapi ujian, saya terpaksa belajar sampai malam, bahkan dini hari sehari sebelum ujian. Saya tidak sendirian, karena teman-teman sekosan saya pun hidup sepanjang malam hanya untuk belajar dan sesekali (atau mungkin beberapa kali) refreshing. Meskipun kelihatannya membosankan, tapi sebenarnya menyenangkan juga. Ya, inilah sensasinya.

Sensasi Kedua: Kisi-kisi
Namun, sepertinya hal di atas tidak bertahan lama. Setelah beberapa lama menjalani kehidupan dan berpengalaman dalam ujian ternyata tidaklah seburuk yang diimpikan. Ternyata memang Banyak Jalan Menuju Fak-Fak, maksud saya Roma.

Sebelum ujian, biasanya akan banyak sekali kisi-kisi yang berhamburan. Oleh karena itu, biasanya kamar saya selalu berantakan oleh kertas-kertas yang saya tidak ingat bagaimana bisa ada di kamar saya. Karena di STAN terdiri dari banyak kelas yang tentu juga banyak dosen pula, maka dari itu diperlukanlah kekompakan tiap2 kelas untuk membagi materi dan kisi2.


Perburuan kisi-kisi itulah yang menurut saya menarik - begitu pula menurut tukang fotokopi. Selain itu kita mesti rajin-rajin membuka inet karena biasanya kisi2 tersebar melalui situs jejaring politik semacam fesbuk. Jadi, jangan berpikiran untuk belajar sendiri dengan cara semedi di kamar dan tak mau diganggu. Meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya kisi-kisi itu ampuh, kadang ada juga yang menyesatkan. Inilah sensasi kedua dan hikmahnya adalah mempunyai banyak teman dan jadi kenal yang namanya fesbuk.

Sensasi ketiga: Pengawas Ujian
Mencontek memanglah hal yang biasa dan sangat diperlukan di saat2 genting. Namun, jangan coba2 hal itu di STAN karena hal itu bisa mendekatkan kita pada sensasi pertama. Meskipun bukan berarti hal itu tidak ada, sebenarnya hal itu tetap saja ada karena saya pun pernah me...

Namun, jangan remehkan pengawas ujian. Beberapa waktu yang lalu, sempat pihak sekre meminta bantuan tentara hanya untuk mengawasi ujian kami. Bahkan, sempat juga terdengar isu ada pengawas yang mencoba menjebak mahasiswanya untuk mencontek untuk dapat dilaporkan (yang katanya sih dapet imbalan jajan gorengan). Terlepas dari benar atau tidaknya memang lebih baik bisa mengerjakan daripada mencontek.

Sebenarnya masih banyak cerita unik tentang pengawas ujian, seperti pengawas yang telat dengan wajah tanpa dosa, ketiduran, main game, nonton video sampai ketawa sendiri, bertingkah aneh, sampai pengawas yang benar-benar tidak mau diajak kompromi. Misalnya, cerita teman saya yang baru saja terjadi kemarin (sebut saja Deski*), pengawas langsung saja meninggalkan ruangan dengan wajah tanpa dosa ketika beberapa mahasiswa masih mengerjakan soal (juga dengan wajah tanpa dosa) di saat waktu telah habis. Entah siapa yang salah di kasus ini, yang jelas selalu saja ada hal menarik yang bisa diceritakan dari orang-orang yang terlibat pekerjaan ini.


Sensasi Keempat: Inspeksi
Ini hal yang paling tidak saya sukai ketika mengerjakan ujian. Tiba-tiba ada orang yang masuk ke dalam ruang ujian tanpa permisi dan mengecek kelengkapan dan ketertiban tiap mahasiswa. Yang paling sering tentunya adalah rambut, karena saya juga beberapa kali terjaring dengan kasus yang sama. Bahkan ada pula teman saya (sebut saja Ajo*) yang terkena kasus yang sama 2 hari berturut-turut setelah potong rambut pula. Aturannya emang agak rancu, misalnya bagian depan tidak boleh sampai alis. Ada cerita dari salah satu teman saya juga (sebut saja Topik*) yang konon tidak punya alis tapi tetap saja terkena inspeksi.

Hal yang tidak kalah penting dari persiapan ujian adalah KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) karena itu adalah salah satu syarat mengikuti ujian, dan itu yang akan diambil saat terkena inspeksi. Jangan coba2 untuk tidak membawa kartu yang satu itu, seperti kejadian teman saya lagi (sebut saja Deski* lagi) yang merasa beruntung karena selama 2 kali ujian sebelumnya tidak tertangkap tidak mempunyai KTM. Sayangnya, itu tidak berlangsung lama karena akhirnya bau busuk pun tercium juga, dan ternyata itu bukan bau kentut melainkan bau dari kemunafikan (maksude).

Terkadang ada juga cerita2 unik dari para peng-inspeksi ini, misalnya yang hanya menyuruh mahasiswanya untuk mengaku (tentunya tidak ada yang mengaku), yang sampai nunduk2 dan jongkok ngeliatin yang gak pake sabuk atau kaos kaki, yang cuma anak SMA magang dan bingung harus ngapain, sampai yang benar2 kejam tak berperasaan. Memang lebih baik menertibkan diri sendiri daripada ujian kita terganggu atau saran saya mending pura-pura tidak tahu kalu udah terlanjur tidak tertib.


Sensasi Kelima: Suasana Ujian

Suasana Ujian



photo from: http://formasideltastan.blogspot.com


Menegangkan? mmhhh,, tidak juga. Terkadang kita malah terhibur dengan kedua sensasi sebelum ini. Namun, terkadang ada juga yang terlihat stress ketika tidak bisa mengerjakan ujian, ada juga yang malah sangat bersemangat mengerjakan hingga menghabiskan berpuluh lembar folio. Sungguh tangan yang perkasa dan sontak meruntuhkan mental ujian saya, karena tangan saya hanya kuat menulis satu halaman saja, halaman selanjutnya saya harus menyeret tangan saya sehingga tulisan saya yang semula Verdana menjadi Wingdings. Rekor tulisan saya adalah 3 lembar halaman folio (6 halaman), cukup baik untuk saya yang jarang menulis.


Untuk itu, cara yang ampuh untuk menghindari tekanan mental seperti itu adalah keluar lebih cepat. Dan rekor saya cukup baik yaitu 46 menit, karena ujiannya hanya berupa pilihan ganda. Karena kalau soal esai saya biasanya harus berhenti tiap 5 menit untuk mengistirahatkan tangan saya.

Ujian terbesar saya adalah beberapa hari yang lalu, ketika saya disuguhi soal sekitar 6-8 lembar bolak-balik dan harus mengisi 34 lembar kertas kerja pemeriksaan. Sungguh ujian yang melelahkan.

Salah satu hal yang penting tentang suasana ujian dan merupakan kritikan keras saya terhadap pihak sekre adalah ruang ujian. Tidak semua ruangan di STAN memenuhi kelayakan pakai, terutama Gedung E (gedung kuliah utk spes pajak). Bahkan Gedung J yang baru dibangun saja, pada ruang ujian saya pun AC-nya sudah rusak. Sungguh tidak nyaman bila harus ujian di tempat yang seperti itu.


Sensasi keenam: Pengumuman IP
Baru akhir-akhir ini adanya kebijakan transparansi nilai di STAN, dan baru berlaku semester depan. Sebelumnya kami hanya bisa melihat nilai IP atau IPK yang sudah jadi tanpa tahu nilai tiap mata kuliah kami.

Pengumuman IP menjadi peristiwa besar yang sangat ditunggu oleh para mahasiswa juga dosen-dosen "killer" yang mulai menghitung rekor mahasiswa yang di DO-nya. Hal tersebut semakin menegangkan karena biasanya pengumuman dilakukan beberapa minggu setelah liburan semester dimulai. Sungguh liburan yang diselimuti kecemasan. Sistem tanpa transparansi nilai juga membuat semakin cemas beberapa mahasiswa, karena sama sekali tidak ada kejelasan masalah nilai dari dosen, hanya sebagian kecil dosen yang mengabari mahasiswanya.

Saat pengumuman terkadang menjadi hal yang menggembirakan juga menyedihkan. Terkadang kita bisa lulus sementara ada beberapa teman kita yang tertiriskan. Saya juga pernah mengalaminya ketika sahabat saya - teman kuliah, teman belajar, juga teman bolos saya - harus dikeluarkan. Memang ironis, terkadang saya merasa bersalah karena terkadang saya yang mengajak bolos kuliah, meskipun sering juga sebaliknya. Saya cuma bisa mendoakan semoga mereka mendapatkan jalan yang lebih baik dari ini.


Sensasi ketujuh: Selesai
Saatnya Back to kegiatan lama: bangun tidur, kuliah (sambil tidur), tertidur setelah makan, tidur siang, ketiduran mengerjakan tugas, tidur-tiduran nonton tv, dan tidur dini hari...


Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan baik bagi pihak STAN maupun mahasiswa. Saya membuat tulisan ini karena saya bangga menjadi mahasiswa STAN apapun yang orang katakan dan apapun masalah yang menimpanya.

*) Nama yang dipakai dalam tulisan ini hanyalah fiktif belaka, bila ternyata ada kesamaan nama dan peristiwa, itu bukanlah kebetulan belaka.

Senin, 14 Februari 2011

Perfect Disaster

Beberapa tahun yang lalu Discovery Channel sempat mengeluarkan video atau acara yang berjudul "Perfect Disaster". Video tersebut menceritakan tentang bencana-bencana besar dan skenario terburuk alam yang terjadi atau mungkin akan terjadi di bumi. Bencana sempurna, hampir tidak ada cara untuk lepas atau mencari jalan keluar dari bencana.

Ketika alam memulai skenarionya hanya alam yang mampu mengakhirinya.



6 Episode of Perfect Disaster



Ice Storm. Freakish conditions in the atmosphere pave the way for a perfect ice disaster. (Montreal)

Fire Storm. Hot weather and dry brush provide the ingredients for a fire storm to explode. (Sidney)

Mega Flood. When a high tide combines with a powerful storm, a coastal city could go under. (London)

Super Typhoon. See what happens when several storms join up in the ocean and threaten land. (Dallas)

Solar Storm. Get a space-eye view of the most dangerous cosmic weather phenomenon. (New York City)

Super Tornado. Go inside a monster with our interactive. (Hongkong)


Perubahan iklim dan alam beberapa tahun terakhir memang sangat drastis. Oleh karena itu, akhir-akhir ini sering terjadi bencana-bancana yang tak terduga. Keadaan alam yang berubah ini tidak disebabkan oleh alam itu sendiri tetapi manusia-lah yang 'menginginkannya'.

Kebanyakan dari bencana alam yang terjadi di dunia ini disebabkan karena ketidakpedulian kita pada lingkungan. Terkadang hal sepele seperti membuang sampah atau merusak taman bisa mengakibatkan dampak yang besar. Misalnya, pada episode Fire Storm di acara Perfect Disaster. Disana diceritakan bahwa badai api yang membakar sebagian besar wilayah hutan di Australia dan hampir merembet ke kota disebabkan hanya karena sebuah pemantik kecil dari beberapa orang yang sedang berkemah di hutan.

Ketidakpedulian manusia kepada lingkunganlah yang membuat alam marah. Perusakan hutan telah terjadi dimana-mana. Pencemaran air dan udara telah menyelimuti sebagian dari bumi kita ini. Bumi kita yang tua ini tak lagi sanggup menyandang semuanya.

Jika manusia terus dipukuli tentu ia akan berontak. Bagaimana dengan bumi kita yang terus kita lukai? Apakah tidak wajar kalau beliau akan sedikit bergeliat kesakitan?

Berikut adalah beberapa potret kerusakan bumi kita....


Sungai



Citarum river
photo from: http://knowledge.allianz.com



Hutan



Kalimantan
photo from: http://www.dailymail.co.uk





Tambang



Freeport, Timika, Papua
foto from: http://www.republika.co.id


Sebegitu parahkah perbuatan kita terhadap alam? Sudah saatnya kita berubah demi kelangsungan hidup anak cucu kita. Akankah kita biarkan mereka tak lagi bisa melihat hutan atau sungai yang jernih...

reference: http://www.dsc.discovery.com




Minggu, 13 Februari 2011

Belajar Pola Hidup yang Agak Sehat

Akhir-akhir ini banyak teman se-kosan saya yang mengalami sakit. Entah karena cuaca yang tidak menentu atau karena daya tahan tubuh yang lemah. Bahkan beberapa waktu yang lalu, salah satu teman saya terbaring di kamarnya sampai hampir satu minggu dan terpaksa tidak bisa masuk kuliah selama beberapa hari. Bersyukurnya saya karena tidak mengalami hal yang sama dengan teman-teman saya tersebut, meskipun saya juga turut prihatin dengan keadaan mereka.

Selama hampir tiga tahun berkuliah dan menjadi anak kos, saya belum pernah merasakan sakit yang parah. Paling lama saya berbaring satu hari di kamar, selebihnya cuma batuk dan pilek biasa. Padahal hampir semua teman sekosan saya pernah mengalami sakit dan terbaring lebih dari satu hari. Biasanya ketika mulai merasakan sakit, saya berbaring saja selama satu hari, dan besoknya penyakit itu sudah hilang.

Padahal, dulu (atau mungkin masih sampai sekarang) saya termasuk orang yang 'ringkih' (lemah dan mudah sakit). Hampir tiap bulan, ibu saya membawa saya ke dokter atau puskesmas dengan berbagai kombinasi dan permutasi penyakit yang berbeda-beda. Sampai-sampai tiap dokter yang saya datangi sudah hafal dan kenal dengan saya.

Ketika seorang dokter mulai mengenal Anda, itu bukanlah pertanda yang baik. Kadang itu berarti Anda sudah terlalu sering bersilaturahmi dengannya. Bukan berarti saling mengenal atau berilaturahmi itu tidak baik, tapi dalam hal ini kita sudah terlalu sering berobat, menandakan kalau pola hidup kitalah yang tidak sehat. Sakit adalah hal yang wajar dan manusiawi, tapi jika itu terjadi berulang kali berarti Anda harus mulai menanggapinya sebagai hal yang serius.

' ' ' ' ' '


Sebelum saya mulai nge-kos dan berkuliah, saya terbiasa dengan pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, begadang sampai pagi, tidak pernah berolahraga, jarang makan sayur dan buah, jajan sembarangan, atau bahkan yang paling parah adalah minum 'minuman tidak lunak'. Saya tidak pernah peduli meski saya juga punya riwayat penyakit yang cukup parah pada saluran pernapasan saya. Saya malah sering keluar malam dan nongkrong dengan teman-teman saya beserta botol dan asap rokoknya. Saya sendiri bukan perokok, tapi saya sering menghirup asap rokok karena semua teman saya merokok dan saya adalah satu-satunya perokok pasif. Ini bukan salah mereka, ini salah saya sendiri berada di antara para penghisap racun ini.

Saya sudah terbiasa dengan sesak napas, bahkan setiap udara yang saya hirup sampai sekarang ini pun tidak sebanyak udara yang dihirup orang lain yang normal. Oleh karena itu, saya mudah sekali merasa lelah tetapi tetap saja itu tak membuat saya berkeinginan untuk mengubah pola hidup saya. Saya terlalu menikmati kehidupan saya yang tidak sehat ini.

Namun, saya menjadi sadar ketika penyakit saya ini bertambah parah. Sering sekali setelah keluar malam dan menghirup banyak racun, bukan hanya sesak yang saya rasakan, lebih parah saya merasakan perih yang luar biasa ketika menghirup cukup dalam -- untuk bernapas normal, saya memang harus menghirup cukup dalam karena sesak napas saya. Namun, dengan keadaan perih seperti itu saya tak lagi bisa melakukannya, saya harus meghirup sedikit demi sedikit dengan intensitas yang tinggi agar tidak merasa perih. Sungguh sangat menyiksa, sampai akhirnya rasa perih itu mulai hilang.
' ' ' ' ' '


Mungkin sampai sekarang pun banyak kebiasaan saya yang tidak bisa saya hilangkan. Namun, yang pasti saya sudah mulai menguranginya secara perlahan. Sekarang saya sudah pada tahap: Begadang sampai tengah malam, sedikit berolahraga, makan sayur dan buah, agak jajan sembarangan, berhenti 'minum', dan sedikit menjauh dari kerumunan asap. Hasilnya cukup lumayan, meski saya tahu itu masih jauh dari hidup sehat.

Saya memang mulai menyadari kelemahan saya sejak saya jauh dari orang tua, karena memang dulu saya selalu menggantungkan semuanya pada orang tua. Saat sakit orang tua saya selalu berada di samping saya, kini saya harus bisa menjaga diri saya sendiri. Itulah alasan saya untuk bisa berubah, saya tak mau orang tua saya khawatir dengan keadaan saya disini.

Ternyata dari pengalaman saya tadi terbukti bahwa sedikit perubahan saja bisa membawa dampak yang sangat besar. Dari saya yang sangat mudah sakit menjadi saya yang agak sehat. Jika perubahan kecil saja bisa berdampak sebesar itu, bagaimana dengan perubahan yang lebih besar, bukan tidak mungkin penyakit apapun bisa disembuhkan. Semoga kisah ini membawa perubahan pada kita semua, tentunya perubahan ke arah yang lebih baik. Saya sendiri tahu, saya masih merasa kurang dan akan terus berusaha meningkatkan pola hidup agak sehat saya menjadi pola hidup sehat.


Aku Ingin Sehat






Kontes Aku Ingin Sehat dari kakaakin

Selasa, 08 Februari 2011

Mengapa Setiap Tetes Begitu Berharga...

Air sangat penting untuk semua dimensi kehidupan. Selama beberapa dekade terakhir, penggunaan air telah meningkat, dan di beberapa tempat ketersediaan air jatuh ke tingkat krisis. Lebih dari delapan puluh negara, dengan empat puluh persen dari populasi dunia, sudah menghadapi kekurangan air, sedangkan pada tahun 2020 penduduk dunia akan berlipat ganda. Biaya infrastruktur air telah meningkat secara dramatis. Kualitas air di sungai dan bawah tanah telah memburuk, karena pencemaran oleh limbah dan kotoran dari kota, industri dan pertanian. Ekosistem telah dihancurkan, beberapa secara permanen. Lebih dari satu miliar orang kekurangan air bersih, dan tiga miliar sanitasi; delapan puluh persen dari penyakit menular yang ditularkan melalui air, membunuh jutaan anak setiap tahun.
World Bank Institue
WATER POLICY REFORM PROGRAM - Nov. 1999





Beberapa waktu yang lalu dalam postingan saya sebelumnya kita telah belajar berhitung mengenai jumlah air. Mungkin saya perlu ingatkan kembali, hitungan akhir kita menunjukkan bahwa tak lebih dari 1% dari air tawar yang bisa digunakan langsung oleh ekosistem dan manusia. Perlu saya ingatkan kembali pula bahwa hanya ada 2,5% air tawar dari keseluruhan total volume air di bumi. Silahkan Anda hitung sendiri kembali jumlah air yang bisa kita gunakan dari keseluruhan air di bumi.

Baiklah, kita tinggalkan hitungan kita kemarin, saya akan mencoba memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pentingnya setetes air. Setetes air yang biasanya saya sia-siakan, setetes air yang mampu menumbuhkan sejuta pohon, setetes air yang mampu menghidupi jutaan manusia.


......


Tanpa air tidak mungkin makhluk hidup akan hidup. Bukankah itu hal terpenting yang didengungkan oleh banyak orang, paling tidak itulah yang para astronom kita percaya pertama kali dalam rangka menemukan kehidupan lain di luar bumi. Kita paham tentang itu, semua orang paham tentang hal itu, tetapi tidak ada yang menghargai hal itu. Kita tak pernah tahu (atau tidak pernah mau tahu) berharganya setetes air sampai sumur-sumur kita benar-benar kering.

Banyak hal telah kita lakukan dalam perjuangan kita untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan bagi planet kita yang rapuh ini. Namun, terkadang gerakan-gerakan hijau yang kita lakukan sering mengabaikan warna lain yang sangat penting bagi kehidupan bumi: Biru, atau dalam kata lain "Air".

Air telah menjadi sumber daya yang sangat berharga. Bahkan di beberapa tempat harga satu barel air lebih mahal dari satu barel minyak. Di beberapa tempat di belahan dunia ini, orang harus berjalan cukup jauh untuk mendapatkan air bersih, atau bahkan air yang tidak begitu bersih.


... ...


Dry river



Dry River Bed near William Creek, Outback, South Australia
foto: http://davidwallphoto.com
Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA



Polluted river



Sungai Citarum, Indonesia
foto:http://knowledge.allianz.com
Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA


Lebih dari setengah sungai-sungai utama di dunia sedang menipis dan tercemar secara serius, mengotori dan meracuni ekosistem sekitarnya, sehingga mengancam kesehatan dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada mereka untuk irigasi, minum, dan kehidupan sehari-hari. Kita bisa mencuci semua benda yang kotor, tetapi air yang kotor tidak bisa dicuci. Tidak ada yang bisa menggantikan air bersih yang murni dengan air kotor yang dicuci berulang kali sekalipun.

Oleh karena itu, menjaga lingkungan kita tetap bersih adalah jalan utama untuk menyelamatkan air yang masih tersisa. Lingkungan yang bersih sangatlah berarti karena dalam setiap gelas air yang kita minum, sebagiannya sudah melalui banyak siklus di ekosistem melewati ikan, pohon, bakteri, dan organisme lain, termasuk manusia. Sistem lingkungan hiduplah yang membersihkan air dan membuatnya cocok untuk hal lain, termasuk konsumsi manusia.

All the water that will ever be is, right now.

National Geographic, October 1993


Sisa air yang ada saat ini, adalah air yang akan digunakan di masa depan. Jika kita menghabiskan seluruh pasokan air saat ini, berarti tidak akan ada air di masa depan. Tentunya, tidak akan ada kehidupan di masa depan, karena tidak ada kehidupan tanpa air. Sudah menjadi hal yang wajib bagi kita untuk menjaga kelestarian air.

Video berikut menceritakan susahnya mendapatkan air bersih di salah satu daerah di Afrika. Silahkan dinikmati.

video: http://water.org/



SAVE THE WATER, SAVE THE EARTH, SAVE THE FUTURE


 

Selamat Datang

Selamat datang di dunia saya, tinggalkanlah jejak dengan memberi komen.. Selengkapnya tentang saya

Sehelai Kertas..

Jangan berharap terlalu banyak dari secarik visualisasi dari sebuah memori di bawah ini. Ini hanyalah sebuah tulisan seadanya dari sebuah pemikiran yang sederhana. Ini hanyalah sebuah relaksasi dari kehidupan sewajarnya. Ini hanyalah sebuah cerita dari dunia yang tak jauh berbeda.

Navigasi

Social Stuff

Info Top