Minggu, 22 Mei 2011

Berkarya demi Bangsa


image: http://www.cintaohcinta.net


Berinovasi bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Hanya saja butuh keberanian yang lebih untuk mampu atau lebih tepatnya mau mengungkapkannya. Sebenarnya setiap orang bisa saja menciptakan hal-hal unik yang selanjutnya bisa disebut dengan inovasi, hanya saja tidak banyak orang yang mau mengakuinya. Bukan orang lain, tapi diri kita sendirilah yang menolak mengungkapkan inovasi-inovasi itu.

Terkadang orang terlalu takut dianggap gila atau aneh jika mengungkapkan ide-ide uniknya. Oleh karena itu, kebanyakan orang hanya memendam ide gilanya karena merasa malu untuk mengungkapkan. Padahal, menurut saya ide-ide gila itulah yang menjadi awal dari sebuah inovasi.

Saya yakin setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi. Jika saja kita berani mengungkapkannya sudah pasti bangsa kita akan mampu mencapai tingkat kemandirian yang tinggi. Inovasi karya anak-anak bangsa inilah yang nantinya akan mampu mengubah masa depan bangsa ini serta mewujudkan Kemandirian Nasional.

Every human has four endowments- self awareness, conscience, independent will and creative imagination. These give us the ultimate human freedom... The power to choose, to respond, to change. Stephen Covey


Setiap manusia pasti memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, unik dan inovatif. Kemampuan itulah yang nantinya akan membawa perubahan terhadap diri kita serta orang lain dan tentunya bangsa ini. Sudah saatnya bangsa ini melakukan semuanya sendiri, tidak hanya tergantung dari bangsa asing terus menerus.

Kemampuan kita tidaklah jauh berbeda dengan kemampuan bangsa-bangsa asing. Produk-produk buatan kita juga tidak kalah hebat dari produk buatan luar negeri. Bahkan kita semua pasti mengakui bahwa negara kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa yang sampai saat ini belum 'berani' untuk kita kelola sendiri.

Banyak hal menakjubkan yang bisa diciptakan oleh bangsa ini. Hanya saja terkadang kita malu mengakui kehebatan produk-produk buatan bangsa sendiri. Sungguh ironis, sepertinya dengungan untuk mencintai produk dalam negeri hanyalah menjadi bisikan semu yang terdengar samar-samar di telinga kita.

Saya rasa, saya perlu mencoba untuk memberikan sedikit gambaran tentang inovasi-inovasi bangsa ini. Ini adalah beberapa contoh inovasi karya anak bangsa yang patut kita banggakan.

Spoiler for Inovasi1:
Radio Kayu Magno

Radio Kayu ini dibuat oleh Singgih S Kartono yang menganggap produknya sebagai bagian dari kehidupan berkelanjutan. Dengan konsep itulah, pembuat radio kayu di Kandangan, desa kecil di Temanggung, Jawa Tengah, ini mendapat pesanan 10.000 unit radio kayu senilai Rp 4,9 miliar dari rekanannya di Amerika Serikat.
http://magno-design.com/


Spoiler for Inovasi2:
Batik Fraktal

jBatik merupakan perangkat lunak yang khusus dirancang oleh Muhamad Lukman, Nancy Margried dan Yun Hariadi untuk mendesain Batik Fraktal. Batik fraktal adalah motif batik tradisional yang ditulis ulang secara matematis.

Karya anak bangsa ini telah mendapat pengakuan Internasional setelah memperoleh beberapa penghargaan bergengsi, yaitu UNESCO Award of Excellence for Handicrafts in South-East Asia 2008 dan Asia Pacific ICT Award (APICTA) 2008 pada kategori Tourism and Hospitality.

Karya: Pixel People Project
http://www.pxlpplproject.com


Spoiler for Inovasi3:
Meraih Mimpi

Meraih Mimpi adalah film animasi 3D garapan animator Indonesia yang bernaung di bawah Infinite Frameworks Studios yang berkantor di Batam. Film ini merupakan adaptasi dari buku berjudul Sing to The Dawn karya Minfung Ho, penulis Singapura yang tinggal di New York, Amerika Serikat. Infinite Frameworks Studios membuat film animasi ini atas permintaan pemerintah Singapura. Film ini digarap oleh 150 animator yang hampir semuanya orang Indonesia dan hanya 5 orang asing. Pengerjaan dilakukan sepenuhnya di Batam selama tiga tahun dan memakan biaya sebesar 5 juta dollar AS.

Karya: Infinite Frameworks Studios & Kaylana Shira Film
http://www.meraihmimpi.com


Spoiler for Inovasi4:
Koprol

Koprol merupakan jejaring sosial berdasarkan lokasi yang ditujukan untuk kota-kota di Indonesia. Koprol memberitahu lokasi sesama pengguna Koprol serta menghubungkan sesama penggunanya yang berada ditempat yang sama. Jejaring sosial ini menggunakan metode berbasis lokasi. Di sini ponsel pengguna dapat bersifat seperti GPS (Global Positioning System) tanpa aplikasi GPS dari ponsel itu sendiri. Koprol menyediakan sejumlah pilihan tempat dimana penggunanya bisa check-in di lokasi tersebut. Setelah masuk log, di sini pengguna bisa melihat siapa saja anggota lain yang sedang berada di lokasi yang sama.

Karya: SkyEight
http://koprol.com


Inovasi-inovasi di atas tentunya tidak terlepas dari keberanian untuk membuka diri, hati, dan pikiran untuk berimajinasi dan menemukan karya-karya ajaib yang mampu membuat kagum banyak orang. Sebenarnya masih banyak karya anak bangsa yang dapat kita banggakan, tentunya tidak bisa saya sebutkan satu persatu semuanya.

Yang jelas, yang ingin saya tekankan disini adalah sebenarnya kita mampu menyaingi negara-negara besar lain jika saja kita mau menghargai karya-karya bangsa sendiri. Selain itu, kita juga harus berani menampilkan diri kita untuk berkarya demi bangsa ini. Tujuan ini pulalah yang coba diusung oleh Compfest 2011 untuk memajukan bangsa ini dengan karya-karya inovatif dari anak bangsa demi terciptanya Kemandirian Nasional.

Blogging Competition Compfest 2011

Computer Festival 2011 merupakan One Stop IT event karya mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang diadakan pada tanggal 14-16 Juni 2011 di SMESCO Indonesia. Dengan diadakannya acara ini diharapkan mampu merangsang kreativitas anak bangsa dalam menghasilkan karya inovatif baik dalam bidang IT maupun yang lainnya. Mari kita ikut berpartisipasi meningkatkan inovasi anak bangsa menuju pengakuan internasional!

reference:
- http://anakbangsa.web.id/
- http://cetak.kompas.com/
- http://wikipedia.org/


Fizer0

Minggu, 08 Mei 2011

3 Mantra Ajaib

Beberapa hari kemarin di kampus saya diadakan turnamen futsal yang diikuti khusus oleh semua kelas tingkat 3 pajak. Tujuannya adalah untuk mempererat kekeluargaan sesama tingkat 3 khususnya spes pajak yang terdiri dari 13 kelas yang selalu kompak.

Namun, tak seperti yang diharapkan di lapangan keadaan pun mulai memanas, seperti yang diduga terjadilah gol.. ehh bukan, maksud saya hampir terjadi jitak-jitakan antar pemain. Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi mengingat ini hanya turnamen untuk mempererat angkatan. Namun, setelah diselidiki kesalahpahaman ini bermula dari pemain yang "lupa" mengucapkan satu kata. Mmhh,, kata apa ya?!



Terkadang sebuah perselisihan ditimbulkan oleh kesalahpahaman kecil yang ditimbulkan dari perkataan atau perbuatan kita. Akan tetapi, sebenarnya itu sangat mudah dihindari kalau Anda tahu triknya. Kali ini saya akan memberikan tiga mantra jitu yang akan membuat hati ini damai, sedamai mentari yang bersinar di esok hari.. (lebay...)

Sebenarnya ide ini muncul dari salah seorang dosen bahasa inggris saya (Mr. Karim Murtadho) yang sempat memberikan kami bekal 3 buah kata yang sangat penting untuk dimiliki. Karena beliau seorang dosen bahasa Inggris beliau menyebutnya "Three Magic Words". Yup, langsung saja saya mulai, silahkan disimak sambil minum kopi,, maksud saya direnungi.

(Oh ya, karena dulu dosen saya ngajarnya pake bhs inggris, saya tulis katanya jg pake bhs inggris, bukannya saya sok inggris. Tenang aja penjelasannya pake bhs Indonesia yang baik dan (belum tentu) benar kok!)

Mantra Pertama:

image: blogspot.com


Dengan menggunakan kata ini kita bisa membuat sebuah kalimat yang nyaman untuk didengar. Kata ini digunakan untuk memperhalus kalimat perintah atau suruhan. Sebuah kata sederhana yang akan membedakan arti dari kalimat panjang yang Anda rangkai.
contoh sederhana (English version)
1 Close the door!
2 Close the door, please!

1 Stand up!
2 Stand up, please!

Jika Anda disuruh untuk menutup pintu lebih senang dengan ucapan pertama atau kedua? Bagaimana juga jika Anda dipersilahkan berdiri? Saya yakin Anda pasti memilih yang kedua.
Trus, gimana klo kayak gini 'Close the f**in' door, please!' atau 'Hey b**ch stand up, please!' ? (Tanya aja mak lu...!)

Kalo dalam versi bahasa kita, mungkin bisa digunakan kata 'tolong' atau 'silahkan'
contoh lagi (versi Indonesia)
- Tolong buatkan saya kopi!
- Silahkan duduk!

Tapi jangan geenee juga kali:
-Tolong buatkan saya kopi, sirup, puding, kue, bakso, pecel lele sama empang-empangnya sekalian!
- Silahkan duduk... tapi jangan deket-deket saya soalnya ente bau pesing!

Daripada tambah kacau mending langsung ke Mantra yang kedua aja dah...

Mantra Kedua:

image: blog.tmcnet.com


Masih berhubungan erat dengan mantra yang pertama. Kata yang sering dilupakan orang, entah benar-benar lupa atau lupa-lupa benar. Yang jelas banyak orang yang menganggap sepele arti kata ini. (Bagi yang belum tahu thanks = terima kasih - red)

Kalo kata yang tadi diucapkan olah yang menawarkan bantuan, sebaliknya kata ini diucapkan oleh yang menerima bantuan. Jika kita mendapat bantuan dari orang lain ucapkanlah terima kasih. Sungguh akan sangat berbeda rasanya bagi yang menolong kita walau hanya sekedar ucapan terima kasih.

Mungkin sebagian orang akan mengelak kalau diberikan ucapan terima kasih dengan berkata "ahh, biasa aja gak perlu berterima kasih seperti itu". Namun, saya yakin dalam hati pasti orang itu merasa senang mendapatkan ucapan terima kasih.

Saya yakin sebagian dari kita akan merasa sangat tidak dihargai ketika telah menolong orang tetapi tidak mendapatkan apa pun. Namun, ketika diberikan ucapan terima kasih hati kita akan merasa agak lega (meskipun sebenarnya masih berharap dapat cek atau makan siang di hanamasa).

Oh ya.. satu hal lagi, terkadang mengucapkan terima kasih juga membuat kita (agak) lega ketika ada orang yang menyusahkan kita, meski dalam artian sindiran. Misal, "Terima kasih telah menghancurkan hidup saya menjadi berantakan dan berkeping-keping". (kayak di sinetron2 aja)

Saran saya, ucapkanlah terima kasih bila Anda tidak mampu membayar dengan yang lain. Jadi, kalau suatu saat Anda sedang makan di restoran dan gak punya uang untuk membayar ucapkanlah terima kasih...


Mantra Ketiga:

image: flickr.com


Melanjutkan cerita saya di awal tadi, inilah kata yang "lupa" diucapkan sehingga menyulut terjadinya perselisihan. Sebenarnya takkan jadi masalah jika yang bersangkutan melakukan pelanggaran di lapangan, itu hal biasa dalam futsal. Yang jadi masalah adalah ketika ybs tidak mau atau tidak menunjukkan adanya kemauan untuk meminta maaf sedikit pun.

Padahal ini adalah kata yang sangat sederhana dan dapat dipahami oleh siapa pun di dunia ini, sorry atau maaf. Jika saja semua orang "ingat" untuk mengatakan kata ini setiap melakukan kesalahan pasti tidak akan ada perselisihan. Asal jangan memanfaatkannya untuk sengaja berbuat salah saja dan melakukannya berulang-ulang.. kalo kayak gitu mah sama aja...

Yang sulit sebenarnya bukanlah bagaimana mengatakannya, yang sulit adalah bagaimana kita mengakui kalau kita salah. Yang lebih sulit lagi adalah bila kita harus mengalah mengakui salah meski sebenarnya kita tidak bersalah hanya saja situasinya membuat kita nampak salah. Asal itu bisa menghindari perselisihan lebih baik kita lakukan.

Akan tetapi, kita juga harus tahu cara untuk meminta maaf, antara lain:
1. Jangan meminta maaf dengan memalingkan muka, apalagi dengan balik badan.
2. Jangan pula meminta maaf di saat emosi sedang memuncak, apalagi pas lagi bawa golok, tunggu sampai emosinya sedikit mereda.
3. Jika kesalahan Anda cukup besar, meminta maaflah dengan sungguh-sungguh tapi gak perlu didramatisir dengan tetes mata segala apalagi sampai ngundang termehek-mehek.
4. Klo kesalahan Anda tidak terlalu besar dibuat sedikit bercandaan juga gak papa asal jangan kelewatan aja. misal, "Sori bolanya kena muka kamu, soalnya muka kamu mirip mistar gawang sih.."
5. Tidak perlu mengungkit-ungkit kesalahan kita yang lama, apalagi kesalahan orang yang kita mintai maaf. misal, "Maaf kemarin hape kamu kebawa pulang di kantonganku.. oh ya, dulu dompet, kunci mobil, ama laptop kamu juga sempet kebawa di kantonganku lho...!" (What!?)


Karena sudah semaikn ngaco, lebih baik saya sudahi tulisan panjang saya kali ini... Oh ya, satu lagi (masih belum puas aja), satu hal yang lebih bijaksana dari meminta maaf adalah memaafkan, apalagi memaafkan sebelum dimintai maaf. Oleh karena itu, saya tidak perlu minta maaf bila ada kesalahan kata yang disebabkan kesengajaan untuk menyindir atau menyakiti perasaan seseorang...



Fizer0

Senin, 02 Mei 2011

Estetik Musik

Beberapa hari kemarin, saya disibukkan dengan latihan untuk acara akustikan di kampus yang diadakan beberapa minggu ini. Kebetulan saya dapat jatah sabtu kemarin untuk tampil. Meskipun sedikit mengecewakan karena beberapa hal teknis, tetapi lumayanlah bisa menghibur teman-teman.

Setelah berhari-hari pikiran saya buntu karena tidak ada ide untuk menulis, kali ini saya akan bercerita saja pengalaman saya dalam mengenal musik.
Mmmhh,, mulai dari mana ya?

Agak susah juga mendefinisikan kapan 'mengenal musik' karena tiap manusia sudah dibekali berkah musik sejak lahir. Saya yakin tidak ada orang di dunia ini yang sama sekali tidak suka dengan musik.

Mungkin jika ditilik dari kapan saya mulai punya kaset adalah ketika saya kelas 4 SD (klo gak salah), kaset pertama yang saya beli adalah album perdana dari band yang paling fenomenal saat itu, Sheila on 7. Awalnya sih cuma iseng-iseng tapi setelah didengarkan ternyata keren sekali.

Namun, sepertinya saya belum terlalu tertarik dengan musik, saya cuma tertarik dengan Sheila on 7. Sampai SMP, kaset yang saya punya adalah Sheila on 7, Kisah Klasik Untuk Masa Depan, 07 Des. Ya, itu adalah album 1-3 SO7. Baru pada waktu SMP saya mulai mencoba mendengarkan musik yang lainnya sehingga membuat saya semakin tertarik dengan musik. Dari sanalah saya mulai tertarik untuk belajar musik.

Saya baru mulai serius belajar gitar kelas 3 SMP, memang agak terlambat dan saya belum punya gitar sendiri saat itu. Sungguh ironis mengingat ayah saya dulu juga seorang pemusik, seorang gitaris dan penyanyi yang jenius. Sayang semua gitar dan alat-alat musik lainnya sudah dijual (beberapa juga dipinjam, tapi sekarang tak tahu entah dimana) karena beliau terkena stroke ketika saya masih sangat kecil. Selain karena tidak ada yang memakai (karena saya dan adik saya masih sangat kecil), kami perlu uang juga untuk membayar biaya pengobatan yang luar biasa mahal.

Saya mulai belajar bermain gitar dengan bimbingan dari paman saya. Terkadang saya juga mengutak-atik sendiri bagaimana membuat kunci atau mencari tangga nada. Karena musik itu seperti matematika yang bisa kita utak-atik dan pelajari sendiri. Yang kita pelajari dari buku atau orang lain lain hanyalah teknik dan persepsi bermusik. Masalah selera dan bagaimana kita bermain itu ditentukan oleh kita sendiri.

Musik itu natural, setiap orang bisa merasakan dan membuat musiknya sendiri.


Fizer0
>

 

Selamat Datang

Selamat datang di dunia saya, tinggalkanlah jejak dengan memberi komen.. Selengkapnya tentang saya

Sehelai Kertas..

Jangan berharap terlalu banyak dari secarik visualisasi dari sebuah memori di bawah ini. Ini hanyalah sebuah tulisan seadanya dari sebuah pemikiran yang sederhana. Ini hanyalah sebuah relaksasi dari kehidupan sewajarnya. Ini hanyalah sebuah cerita dari dunia yang tak jauh berbeda.

Navigasi

Social Stuff

Info Top